Senin, 25 November 2013

MEMAHAMI AKTOR LEBIH JELAS





Teater merupakan sebuah seni yang berupa paparan cerita yang dimainkan oleh para aktor di atas pentas. Penyampaian cerita dilakukan dengan beradegan atau berakting dengan menggunakan media suara ( dialog) dan media tubuh ( gesture). Untuk menjadi seorang aktor tentulah di butuhkan sebuah bakat atau keterampilan dalam melakukannya. Akan tetapi seseorang yang tidak memiliki bakat juga bisa menjadi seorang aktor, yakni dengan cara berlatih dengan serius dan mengembangkan kualitas yang ia miliki dan mengasah kemampuannya tersebut. Aktor adalah sesuatu yang sangat menunjang dari suatu pertunjukan, aktor merupakan "mesin" penggerak dari sebuah pementasan, sebuah garapan akan terasa baik dan memuaskan jika yang memainkannya mempunyai akting yang bagus.
          Aktor sebagai seniman penampil cerita dalam sebuah karya/garapan harus bisa meyakinkan penonton terhadap apa yang disampaikannya sehingga pesan yang disampaikan oleh sutradara dapat sampai kepada penonton dan dapat dengan mudah di mengerti, hal itu dapat diwujudkan dengan penghayatan dan keseriusan peran yang ditampilkan oleh aktornya akan tetapi seringkali aktor tidak bisa menyampaikan pesan yang tersirat dalam naskah lakon karena peran yang dimainkan hanya sebatas “menjalankan peran” tidak dengan penghayatan dan keseriusan dan tingkat kualitas akting yang diperlihatkan kurang bisa “menghanyutkan penonton dalam suasana naskah lakon”. Hal itu bisa disebabkan karena aktor kurang serius dalam latihan dan tidak mengasah bakat yang ada dalam dirinya . Dalam sebuah teater bakat memang di perlukan, tapi penguasaan tekhnik bermain bisa menutupi kekurangan dalam hal bakat , artinya meskipun seorang aktor kurang memiliki bakat tetap dapat bermain teater dengan cara berlatih secara terus menerus dengan penghayatan dan menguasai tekhnik bermain.
          Seorang aktor yang mempunyai akting yang sangat bagus akan melahirkan suatu pertunjukan yang enak dan bisa dinikmati oleh semua orang, hal itu di karenakan akting yang bagus dapat membuat alur cerita yang tampak seperti kenyataan dan tidak dibuat-buat. Meskipun arti akting sendiri adalah berpura-pura akan tetapi aktor yang memainkan suatu cerita dilarang untuk berpura-pura akan tetapi harus masuk ke dalam karakter suatu tokoh yang ada dalam cerita. Contohnya seorang yang mendapat peran jadi orang gila maka dia harus berakting seperti orang gila sungguhan, bukan sekedar meniru orang gila semata. Sebuah pertunjukan dapat dibilang bagus apabila pertunjukan tersebut dapat meyakinkan penonton. Oleh sebab itu diperlukan akting yang total dari aktornya, kualitas akting yang benar-benar baik dapat diperoleh dari bakat yang memang sudah ada sejak lahir dan juga bisa didapatkan dari pencarian dan latihan keras untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.                 Ada dua unsur penting untuk menghadirkan suatu peran di atas pentas. Pertama, peran yang yang di masukkan ke dalam diri dan unsur ini tidak tampak sebab berada di dalam diri seorang aktor. Kedua, adalah unsur yang tampak dan terdengar. Kalau yang pertama saja yang berhasil diraih, maka sang aktor hanya tampil dalam taraf kerasukan saja. Memang penonton bisa merasakan kehadiran sang peran, tapi juga akan dibuat bingung oleh imaji audio visual yang salah.
          Tugas seorang aktor adalah menjembatani antara cerita dengan penonton. Orang boleh menilai tetapi aktor tidak, tetap saja dia harus bermain dengan bagus, artinya seorang aktor tidak boleh menilai potensi yang ada pada dirinya, biarkan orang yang menonton menilai penampilan  karena tugas seorang pemeran hanyalah menyampaiakan pesan-pesan cerita kepada penonton tanpa menganggap kalau akting yang dia lakukan itu bagus atau jelek. . Mewajarkan dialog adalah cara seorang aktor merefleksikan lingkungannya yang sedang terjadi . Akting adalah sekarang dan masa kini. Kita bukan orang yang berpidato, biarkan saja penonton yang mencari pemaknaan. Dialog akan wajar bila di tunjang oleh pikiran dan perasaan. Lebih di tekankan pada membuat percaya atau tidak percaya pada apa yang dilakukan oleh aktor. Hakikat seni peran adalah meyakinkan penonton atau masyarakat. Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah di lakukan aktor adalah benar, paling tidak, itu sudah cukup.ada beberapa harga dari permainan , disamping yang meyakinkan dan benar itu, yakni pura pura, meniru, atau/dan tidak meyakinkan. Yang tidak meyakinkan , tentu kurang benar. Pura pura juga tidak baik, dalam hal meniru, jika meyakinkan tidak apa apa. Intinya, sekali lagi, permainan harus meyakinkan penonton.
          Pengontrolan emosi yang baik yang dilakukan oleh aktor diatas pentas dapat membuat pertunjukan semakin menarik, dan hal tersebut jugalah yang dapat melihat kualitas dari seorang aktor. Aktor yang bisa mengontrol dan menghadirkan emosi yang sesuai dengan adegan akan memperoleh suatu pertunjukan yang bagus dan dapat meyakinkan penonton tentang adegan yang sedang di tampilkannya. Di samping itu, pengucapan dialog dan penguasan area pentas juga dapat menilai dari kualitas pemeran. Seorang aktor yang mahir dalam beradegan tentu akan dengan sangat mudah menguasai panggung dan dialog yang diucapkannya pun dapat dimengerti dengan baik oleh lawan main maupun penonton.
          Dari uraian di atas dapat kita simpulkan, kalau Aktor merupakan elemen penting dari sebuah garapan, sebuah garapan akan terasa hidup jika aktor-aktornya memainkan peran dengan baik, sebuah garapan bisa hidup tanpa sutradara tapi mustahil sebuah garapan berjalan tanpa adanya seorang aktor (Arifin C Noer). Jelaslah bahwa aktor adalah sesuatu yang sangat menunjang dari sebuah pertunjukan, aktor merupakan “mesin” penggerak dari sebuah pertunjukan. Tentunya sebuah garapan pertunjukan teater akan berjalan baik dan bagus bila aktornya memiliki kemampuan peran (akting) yang bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar