Sabtu, 09 November 2013

Di desa Mungka, Randai tergusur oleh Orgen tunggal.



Keberadaan kesenian randai di desa Mungka saat sekarang ini kurang begitu diminati oleh masyarakat khususnya generasi muda, mereka lebih menyukai kesenian atau music yang berkembang pada masa sekarang ini (modern). Akan tetapi kesenian randai di desa mungka ini sampai sekarang masih tetap di pakai sebagai pengiring upacara-upacara tradisional, diantaranya upacara batagak penghulu dan dalam acara sunatan.
Pertunjukan randai yang dulunya sangat digemari oleh masyarakat mungka, sekarang berangsur-angsur  menghilang dari minat masyarakat, hal itu dikarenakan kurangnya peran masyarakat dan pemerintah dalam pengembangannya. Randai saat sekarang ini di desa mungka, sudah jarang sekali terlihat, hal itu disebabkan oleh “alih minat” masyarakat kepada kesenian modern seperti orgen tunggal. Orgen tunggal seakan-akan telah menjadi tradisi baru oleh masyarakat di sana, hal itu terlihat ketika acara perkawinan maupun sunatan rasul, masyarakat lebih memilih untuk menghadirkan orgen tunggal daripada randai.
Kenyataan demikian memang sangat menyedihkan, apabila tidak segera dilakukan upaya untuk perkembangan dan kelangsungan kesenian randai, bukan mustahil pada masa yang akan datang kesenian ini akan menghilang untuk selamanya. Sebagai asset budaya tradisional bangsa yang penting, kesenian randai hendaklah menjadi sesuatu yang harus kita pertahankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar