Masyarakat kembali
tidak menunjukkan respeknya terhadap pementasan teater tradisional, yang kali
ini terhadap pertunjukan randai di desa padang mungka, kecamatan guguk kab lima
puluh kota, sabtu 09 november 2013. Pementasan randai yang dikemas dengan
pertunjukan saluang ini diadakan dalam rangka sunatan rasul di rumah salah satu
masyarakat.Pertunjukan yang di adakan jam delapan malam ini, sama sekali tidak
diminati oleh masyarakat. Hal itu terlihat dari sedikit nya penonton yang hadir
di sana, bisa di katakan kalau penonton yang hadir di sana tidak mencapai dua
puluh orang. Hal itu makin diperparah dengan yang menonton acara tersebut hanya
orang tua yang berumur 40 tahun ke atas. Lalu dimana pemuda yang ada di sana
???
Seakan telah menjadi
tradisi, ternyata para pemuda yang ada di sana lebih memilih untuk menyaksikan
pertunjukan orgen tunggal yang ada di kampung seberang. Hal tersebut makin
menunjukkan kalau minat masyarakat khususnya pemuda yang ada di kecamatan
mungka, lebih menyukai acara musik modern daripada menyaksikan pementasan
teater maupun musik tradisional. Dari hal tersebut dapat pula kita simpulkan
bahwa Randai dan musik tradisional “hampir punah” di kecamatan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar