Kamis, 10 Oktober 2013

lampu mati, randai tupai janjang tetap hidup

             
             Randai, tupai janjang merupakan kesenian tradisonal dari minangkabau. kesenian-kesenian ini tentu  tidak bisa di mainkan sekaligus karena keduanya memiliki "cara main " sendiri-sendiri.  apa jadinya kalau dua kesenian tradisional ini di gabung ? tentu akan menjadi sebuah pertunjukan yang aneh, tapi itulah yang sedang di garap oleh mahasiswa teater semester 5 ISI padang panjang. 
             Garapan yang mengusung konsep komedi ini dengan sengaja mencampurkan kesenian randai dan tupai janjang, meskipun hanya untuk memenuhi syarat mata kuliah teater melayu 2, hal itu tidak menyurutkan antusiasme mahasiswa dalam mengikutinya, hal itu terlihat ketika latihan rutin pada senin malam. Hampir seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini hadir mengikuti sesi latihan yang diadakan di depan gedung pertunjukan Hoeridjah Adam walaupun saat itu cuaca sedang hujan lebat dan lampu mati. Melihat antusias mahasiswa terhadap kesenian tradisional sungguh membuat kita bangga, akan tetapi semua itu baru di wujudkan dalam kewajiban mata kuliah, ambil nilai lalu di tinggalkan. Kita tentu sangat berharap antusias mahasiswa ini dapat berlanjut sehingga kesenian tradisional kita semakin diminati dan tidak hilang di makan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar